Bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, misalnya saja anak memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan, dan sebagainya.
Dibawah ini diuraikan berbagai manfaat dari bermain, yaitu :
1. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik.
Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat. Otot-otot tubuh akan tumbuh dan menjadi kuat. Anak juga dapat menyalurkan tenaga (energi) yang berlebihan sehingga ia tidak merasa gelisah. Salah satu contoh kegiatan
bermain yang menunjang kekuatan otot tubuh serta perkembangan motorik kasar antara lain memanjat, meluncur, dan meniti.
Rasa percaya diri anak juga bisa ditumbuhkan dalam bermain karena merasa mampu untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut.
2. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek motorik kasar dan motorik halus.
Pada usia tiga bulan, bayi mulai belajar untuk meraih mainan yang ada di tempat tidurnya, untuk mendapatkan mainan tersebut bayi perlu belajar mengkoordinasikan (menyelaraskan) gerakan mata dengan tangan, sehingga bayi bisa menggenggam mainan tersebut. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai kegiatan bermain yang bermanfaat untuk melatih gerakan motorik kasar pada bayi. Usia sekitar satu tahun, anak senang memainkan pensil untuk membuat coret-coretan. Secara tidak langsung anak telah belajar melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang diperlukan dalam menulis. Aspek motorik kasar juga dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain lainnya. Seperti, lari kejar-kejaran untuk menangkap temannya ataupun melompat.
3. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial.
Melalui bermain anak belajar untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Anak akan belajar berbagi hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman mainnya. Anak juga belajar berkomunikasi dengan sesama teman, baik dalam hal mengemukakan isi pikiran maupun perasaannya. Bermain juga sebagai media bagi anak untuk mempelajari budaya setempat, peran-peran sosial dan peran jenis kelamin yang berlangsung dalam masyarakat.
Dari sini anak akan belajar tentang sistem nilai, kebiasaan-kebiasaan, dan standar moral yang dianut oleh masyarakat.
4. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian.
Melalui bermain, anak dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya sekaligus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan dari dalam diri yang tidak mungkin terpuaskan dalam kehidupan nyata. Saat anak bermain dengan sekelompok teman, anak akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan maupun kekurangan yang ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif, mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu.
Anak juga belajar bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku agar dapat bekerjasama dengan teman-temannya, bersikap jujur, murah hati, tulus, dan sebagainya.
5. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi.
Aspek kognisi diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Pada usia prasekolah anak diharapkan menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan lain. Konsep-konsep ini jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain. Karena anak usia prasekolah mempunyai tingkat perhatian yang masih terbatas. Misalnya, untuk memperkenalkan warna dan ukuran bisa dengan bermain menyusun balok. Anak juga bisa belajar bermacam-macam hal melalui cerita yang ia dengar, buku-buku, menonton TV, menjelajahi lingkungan sekitarnya sehingga hal-hal yang tidak didapat di rumah atau di sekolah bisa dipenuhi dengan pengalaman yang ia peroleh dari lingkungan.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui percobaan serta pengalaman yang ia peroleh selama bermain.
6. Manfaat bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan.
Penginderaan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Kelima aspek penginderaan ini perlu diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka terhadap hal-hal yang berlangsung di sekitarnya. Menjadikan anak yang aktif, kritis, kreatif, dan bukan sebagai anak yang acuh tak acuh, pasif, tidak tanggap, tidak mau tahu terhadap kejadian-kejadian di sekitarnya.
Ketajaman atau kepekaan penglihatan dan pendengaran pada anak prasekolah sangat perlu dikembangkan, agar anak lebih mudah belajar mengenal dan mengingat bentuk-bentuk atau kata-kata tertentu yang akhirnya memudahkan anak untuk belajar membaca dan menulis. Kepekaan penglihatan dan pendengaran anak dapat diasah melalui bermain.
Misalnya : untuk bayi, permainan kerincingan atau music box. Bayi dapat mengenali berbagai bentuk dan warna serta mendengar berbagai macam suara yang ditimbulkan dari permainan tersebut. Pada usia yang lebih besar, suruhlah anak mendengarkan suara-suara klakson mobil lain yang berbeda dari mobil ayahnya, suara cicak, burung ataupun detik jarum jam. Selain itu, membacakan cerita, mengajak berbicara, mendengarkan lagu akan membuat anak belajar memperhatikan dan mengingat.
7. Manfaat bermain untuk mengembangkan keterampilan olahraga dan menari.
Sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik serta perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Kedua aspek tersebut penting sebagai dasar untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang olahraga dan menari.
Bila seorang anak tubuhnya sehat, kuat, dan cekatan dalam berlari, meniti, bergelantungan, melompat, menendang, melempar serta menangkap bola, maka ia siap menekuni bidang olahraga tertentu pada usia lebih besar.
Begitu pula, dengan menari. Untuk menari, diperlukan gerakan-gerakan tubuh yang cekatan, lentur, tidak canggung, yakin pada apa yang dilakukan, sehingga bisa menari tanpa merasa takut. Pada anak usia prasekolah, tidak dapat dituntut untuk melakukan gerakan-gerakan olahraga dan menari dengan sempurna. Yang penting adalah anak menyukai dan senang melakukan kegiatan tersebut yang nantinya dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan bakat anak.
{sumber: manfaat bermain bagi anak - Episentrum, Psikologi (Psychological Assessment & Counseling)
Bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak, misalnya saja anak memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata, menyalurkan perasaan-perasaan tertekan.
BalasHapus