Jumat, 10 April 2015

prosedur kegiatan APE "Bambu tamsu"




A.                           Prosedur Kegiatan
Konsep yang digunakan di dalam penerapan pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas pendidik dan mutu pembelajaran  bagi anak didik di KB Ceria melalui pendekatan saintifik adalah “Bambu Tamsu”. Media ini dipergunakan bagi anak usia 3 – 4 tahun.
“Bambu Tamsu” bisa mengembangkan berbagai aspek perkembangan bagi peserta didik, baik aspek perkembangan kognitif, Fisik motorik, Bahasa, Sosial Emosional dan Nilai Moral Agama. Media ini dapat digunakan di berbagai sentra dan dapat dimanipulasi untuk berbagai ragam main diantaranya mencampur warna primer, memasukkan biji – bijian ke dalam botol, menempel huruf atau angka, menyusun menara tampah, menempel biji – bijian.
APE yang digunakan tidak mengandung unsur kimia dan benda – benda yang membahayakan anak, jadi anak akan merasa aman dan nyaman di dalam penggunaanya. Dalam penggunaan media ini anak bisa melakukannya sendiri, bisa juga bekerja sama dengan teman yang lain. APE ini merupakan rangkaian dari bahan – bahan yang sudah dipersiapkan. Tata cara pembuatan dibahas di dalam pembuatan APE.
Sebelum melaksanakan kegiatan Pembelajaran, ada beberapa hal yang penulis persiapkan, diantaranya :
a.         Pembuatan Perencanaan
1.      Pembuatan RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan)
RPPM adalah Program Rencana Pembelajaran Mingguan yang disusun untuk pembelajaran satu minggu. RPPM ini diadopsi dari Program semester.
2.      Pembuatan RPPH ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian )
RPPH  dibuat sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, mngarahkan pedidik untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan serta mengarahkan guru untuk membangun sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dimiliki anak.
3.      Penyusunan instrumen Evaluasi
Penilaian pembelajaran menggunakan APE ”Bambu Tamsu” dilakukan melalui teknik observasi. Agar kegiatan mengevaluasi berjalan secara terencana dan sistematis, sebaiknya pendidik menyiapkan format observasi. Format observasi dapat berupa anekdot atau ceklist.

b.    Pemilihan alat dan bahan
Bahan – bahan yang di gunakan hendaknya memenuhi persyaratan : (1) Tidak berbahaya bagi anak, (2) sesuai dengan usia dan perkembangan anak, (3) bisa menarik perhatian anak.

c.     Pembuatan APE “Bambu Tamsu”
“Bambu Tamsu” adalah media yang digunakan bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran melalui metode bermain, sehingga pembelajaran akan terasa sangat menyenangkan. “ Bambu Tamsu” di ciptakan untuk bisa digunakan dalam berbagai macam sentra dan bisa memgembangkan berbagai aspek perkembangan pada peserta didik. Sebagai contoh adalah pengenalan huruf dan angka, pegenalan berbagai macam konsep (kognitif), berkomunikasi dengan teman – teman ketika bermain (bahasa), bekarja sama dengan teman dan tidak berebut mainan (sosial emosional) dan sebagainya. APE “ Bambu Tamsu” bisa digunakan untuk 3 orang anak, jadi media ini juga bisa digunakan untuk menstimulasi perkembangan sosial emosional peserta didik.  
1.         Alat dan bahan
Gunting,  Cutter, tang, doubletip, laksban, obeng,  jarum, benang, 3 Tampah/tambir dengan ukuran yang berbeda, kukusan kecil, kain flanel berbagai warna, 3 buah botol air mineral 1 literan, 3 buah botol tanggung,  gelas air mineral, torong kecil, velcro, selang kecil, kawat kecil.  
Gambar 1. Alat dan bahan tampah susun

2.         Cara pembuatan
a)    Lubangi tampah paling besar untuk meletakkan botol air mineral,  balut pinggiran lubang tampah menggunakan laksban, kemudian balut pinggiran tampah menggunakan kain flanel agar kelihatan menarik.
 
Gambar 2. Pembuatan Tampah Susun ke 1
b)   Lubangi 2 tampah kecil sebesar mulut botol agar tampah kedua bisa diletakkan di atasnya, balut lubang menggunakan laksban, kemudian balut pinggiran tampah menggunakan kain flanel.
 
Gambar 3. Pembuatan Tampah Susun ke 2
c)    Letakkan corong diatas mulut botol untuk meletakkan tampah ketiga.
 
Gambar 4. Pembuatan Tampah Susun ke 3
d)   Sediakan kukusan, kain flanel, selang kecil, kawat dan gelas air mineral, lubangi gelas sebesar selang. Balut kukusan dengan kain flanel tempelkan gelas di luar kukusan menggunakan kawat kecil.
 
Gambar 5. Pembuatan Puncak Menara
e)    Letakkan kukusan paling atas sebagai puncak menara. Cara menyusun bisa dilakukan oleh peserta didik.
  1. Pelaksanaan Kegiatan
1.                                                    Menyusun Jadwal  pembelajaran di KB Ceria
        Tabel 1. Jadwal Pembelajaran Harian
07.00 – 07.30
Pijakan Lingkungan Main
07.30 – 08.00
Main Pembuka
08.00 – 08.10
Kegiatan Transisi
08.10 – 08.30
Pijakan Sebelum Main
08.30 -  09.30
Pijakan Saat Main
09.30 – 09.45
Istirahat
09.45 – 10.00
Pijakan setelah main


2.    Tahapan pembelajaran di KB Ceria Cokro adalah :  
a.       Anak datang ( disambut oleh pendidik di depan pintu )
               
                         Gambar 6. Pendidik menyambut kedatangan anak
b.      Absensi anak
Sambil menunggu teman datang, anak melakukan permainan absensi dengan menempel angka sesuai dengan kehadiran anak, kemudian menempel huruf sesuai nama anak di tampah yang sudah disediakan oleh pendidik.
                       
                Gambar 7. Anak menempel huruf sesuai nama
c.       Berbaris masuk kelas
Sebelum anak masuk kelas dan mulai pembelajaran, anak berbaris sambil menyanyikan lagu “berbaris”
                 
                  Gambar 8. Anak berbaris dan masuk kelas

d.      Pijakan sebelum main
Pendidik mengajak anak untuk berdo’a, menyampaikan materi dan kegiatan yang akan dilaksanakan, mengenalkan APE yang akan dipergunakan beserta fungsinya.
             
        Gambar 9. Berdo’a dan penyampaian materi
e.       Pijakan saat main
1)   Kegiatan di sentra bahan alam
Anak menempelkan biji padi dan beras di kukusan yang sudah dibalut menggunakan kain flanel (puncak menara yang sudah di siapkan pendidik ), anak menakar beras dan memasukkan kedalam botol melalui corong.
                 
                  Gambar 10. Kegiatan di sentra bahan alam
2)   Kegiatan di sentra Persiapan
Kegiatan yang dilakukan anak adalah menempel huruf dan angka di pinggiran tampah.
                 
         Gambar 11. Kegiatan di sentra persiapan
3)   Kegiatan di sentra balok
Anak menyusun bentuk menara dari tampah dimulai dari ukuran terbesar, ke ukuran yang kecil.
                     
                                       Gambar 12. Kegiatan di sentra balok
4)   Pijakan setelah main
Dalam kegiatan ini guru menanyakan perasaan dan pengalaman anak selama bermain, menginformasikan kegiatan untuk esok hari, berdo’a sebelum pulang.

B.                           Hasil dan Dampak Kegiatan
  1. Hasil
Hasil yang dicapai setelah penggunaan metode “Bambu Tamsu”ini adalah sebagai berikut :                      
1.    Anak mulai terkondisikan dengan kebiasaan – kebiasaan yang baik, seperti bisa mengontrol emosi pada saat mengantri, bekerja sama dengan teman, tidak berebut mainan dengan teman.
2.      Anak mulai bisa mengenal huruf dan angka.
3.      Anak lebih aktif, kreatif.
4.      Anak mulai bisa mengungkapkan keinginannya secara verbal.
5.      Anak mulai bisa mencari solusi dari permasalahannya dan membantu teman didalam memecahkan suatu masalah.
6.      Anak siap untuk masuk ke proses pembelajaran berikutnya.
  1. Dampak
Dampak setelah menggunakan metode “Bambu Tamsu” adalah :
1.         Peserta didik tidak lekas bosan karena ada hal – hal baru yang bisa ditemukan di sekolah.
2.         Peserta didik menjadi bersemangat dalam bersekolah, terlihat dari absensi kedatangan siswa disetiap hari.
3.         Kepercayaan orang tua siswa jadi meningkat dengan layanan di KB Ceria sehingga Peserta didik jadi meningkat setiap tahun. Dimulai dari tahun pertama yang anak didik dengan jumlah 20 anak meningkat di tahun terakhir menjadi 39 anak yang di bagi menjadi 3 kelas. Usia 2 -3 satu kelas, dan usia 3 - 4  dua kelas dengan jumlah pendidik 5 orang. Data peserta didik bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
       
       Grafik 1. Perkembangan jumlah siswa di KB Ceria

C.                 Faktor penghambat dan faktor pendukung
a.       Faktor penghambat
Kendala yang dihadapi saat karya nyata ini diterapkan disekolah :
1.      Pada awalnya anak masih berebut APE yang di sediakan dan pendidik harus pandai – pandai dalam menyikapinya
2.    Dibutuhkan kemauan yang  kuat bagi Pendidik dalam membuat APE Bambu Tamsu karena dalam pembuatannya membutuhkan waktu dan kreativitas.
b.      Faktor pendukung
1.      Alat dan bahan mudah di dapat di lingkungan sekitar
2.      APE yang digunakan mudah dalam pembuatan
3.      Adanya kerjasama yang baik antar pendidik, dalam mengkondisikan anak
4.      Didukung oleh tenaga pengajar yang memadai
5.      Didukung oleh tenaga pengajar yang mempunyai SDM yang baik

D.               Tindak Lanjut atau Rencana Desiminasi
 Adapun  Tindak Lanjut atau Rencana Desiminasi adalah :
1.    Akan terus mengkaji ulang dan menyempurnakan APE ini sehingga mampu menjadi suatu alat yang lebih menyenangkan dan bermutu untuk bermain anak.
2. Mengadakan seminar dan pelatihan  guna mensosialisasikan APE ini agar dapat digunakan lembaga lainnya dalam pembelajaran.
3. Memberdayakan dan mengaktifkan semua elemen pendidik anak usia dini agar lebih kreatif dalam pembuatan alat perainan edukatif guna mendukung pembelajaran melalui program-program di Forum HIMPAUDI.
4. Mempublikasikan cara pembuatan APE “ Bambu Tamsu”  ini ke  jejaring sosial melalui situs bloger dengan alamat ellyceria2011.blogspot.com
Share this article :

1 komentar:

  1. Mari Bergabung bersama kami di WWW,S1288POKER,COM
    Situs yang menjamin keamanan sistem yang canggih 100% Murni Fair Play, kami agen yang bergabung pada perusahaan Dewa Poker menjamin kepercayaan dan tidak akan mengecewakan anda dan tidak main-main di dalam permainan. 100% Murni karena semua server tergabung dan proses pembagian kartu dibagikan secara random tanpa campur tangan Admin atau CS yang bersangkutan dari perusahaan Dewa Poker. Chips dapat diuangkan kapan saja, proses aman dan cepat ! (PIN BBM : 7AC8D76B)

    BalasHapus